Dalammenentukan nama perusahaan yang bagus memang diperlukan banyak hal. Di bawah ini 10 contoh nama perusahaan yang bagus menurut fengshui. Namun, apabila anda hanya ingin fokus pada satu produk, maka buatlah nama yang spesifik. Di artikel ini kanala akan bahas 10 saham perusahaan hebat yang kinerjanya masih baik bahkan terus meningkat di 2020. 9 Contoh Nama Usaha yang Bagus Menurut Hindu. Berikut merupakan contoh ide nama usaha yang bagus menurut agama hindu, dan tentunya nama-nama dibawah ini bisa Anda jadikan sebagai referensi untuk nama usaha Anda. Adapun nama-nama usaha yang bagus menurut hindu yakni sebagai berikut ini. Ambar Jaya, berarti langit; Sinar Amrita, berarti Pasukan dewa Danjanganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah."-----Renungan (Tribun Manado/Indra Sudrajat) TRIBUNMANADO.CO.ID - Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Melalui ayat ini kita dipanggil untuk mempersembahkan korban kepada Allah yaitu ucapan bibir yang Sebagaipemain, tentunya Kamu menginginkan NickName yang kreatif dan menarik perhatian dari pemain lain. Berikut ini adalah daftar nama dan nickname keren buat Kamu pilih untuk karakter game Kamu, baik itu FF, ML, PB ataupun PUBG Mobile. Vay Nhanh Fast Money. Coba Anda mengetik "best viola player" di mesin pencari Google, maka nama Yuri Bashmet selalu keluar di halaman pertama. Sebagai yang terbaik di dunia, pemain viola dari Rusia itu tentu sangat sibuk dan tidak bisa sembarangan menerima calon murid. Mungkin dari beberapa ratus yang mendaftar, ia hanya memilih satu dengan sensitivitasnya mendeteksi berlian mentah yang dapat dijadikan "superstar". Menjadi muridnya bukan hanya suatu keistimewaan, tapi juga suatu beban tanggung jawab yang besar. Salah satunya adalah Antonina Popras. Nah, Antonina yang cerdas, cantik, dan super berbakat akan ke Indonesia untuk menjadi bagian dari G20 Orchestra, sebuah orkes yang dibentuk dan dicetuskan oleh Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20. Mungkin itu adalah jawaban Rusia ketika saya mengirimkan surat kepada mereka agar mengirimkan pemain orkes terbaiknya untuk menjadi bagian dari G20 Orchestra. Selain itu, mereka juga mengirimkan Nikita Loginov, pemain trompet andal dari National Youth Symphony Orchestra yang anggotanya dipilih melalui audisi yang sangat ketat. Begitu juga Argentina, yang berhasil meyakinkan pemain flute Santiago Clemenz untuk datang. Walaupun sudah menjadi pemain principal di Orquesta Sinfonica de Salta, Clemenz tetap berkeliling menjadi solois di berbagai orkes lainnya. Di Indonesia, ia akan menjadi solois di karya "The Voyage to Marege", pada bagian yang sangat virtuosic karena menggambarkan konflik antara suku Aborigin Australia dengan para imigran Eropa. Pernah lihat video official-nya Michael Jackson "They don't care about Us" yang berlokasi di Brazil itu? Ada ratusan pemain drum, tapi apa yang aneh dari situ? Tidak ada satu pun drummer perempuan. Ada perempuan tapi mereka menari-nari, dan mengelu-elukan Michael saja. Ini disebabkan "stereotype" dari drummer itu adalah tentang kejantanan, kekuasaan, bahkan lambang brutalitas melalui ritme yang menghipnotis pendengarnya. Nah, anggapan itu akan diruntuhkan oleh G20 Orchestra, yang mendapatkan dua pemain perkusi andal dan mereka adalah perempuan. Mereka adalah lulusan Universitas Campinas yang departemen perkusinya terkenal mencetak pemain perkusi terbaik di Amerika Selatan, terutama dari kelas profesor Fernando Hashimoto, spesialis musik perkusi Brasil. Terbaik dari Indonesia Daftar pemain musik itu masih panjang, tapi jangan kira Indonesia tidak memiliki musikus sebaik mereka. Indonesia punya yang terbaik, tapi terus terang sampai dua minggu lalu saya belum mengenal, bahkan mendengar 90 persen nama yang mengunggah permainan mereka untuk audisi di YouTube dengan kata kunci "G20 Orchestra". Anda bisa dengarkan sendiri dan mencarinya dengan kata tersebut di YouTube, dan setelah membaca daftar nama musisi yang lolos di bawah artikel ini, Anda pasti setuju bahwa kualitas artistik mereka sangat mapan dan mumpuni. Saya sendiri sangat terkesima dengan kualitas beberapa musisi Indonesia yang mengikuti audisi, bahkan yang datang dari kota/provinsi yang tidak pernah saya bayangkan ada musik klasik di sana. Pasalnya, saya belum pernah menemukan audisi terbuka dan transparan dalam merekrut anggota orkestra di Indonesia, di mana semua orang dapat mendengarkan permainan para kandidat di YouTube. Anggota biasanya dipilih melalui pertemanan atau rekomendasi. Kalaupun ada "audisi" hanyalah bersifat tertutup dan mereka audisi karena diberitahu rekannya. Itu sebabnya kita selalu melihat orang-orang yang sama di berbagai orkestra. G20 Orchestra yang rencananya dihelat 12 September 2022 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, sebagai langkah pemerintah Indonesia melalui inisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendorong musik klasik di negeri ini. G20 Orchestra adalah warisan Indonesia untuk G20 ke depannya, dan bisa menjadi disrupsi di dunia musik klasik, dengan keanggotaan dari 18 negara Saudi Arabia dan Turki untuk kali ini belum mengirimkan musisi dan keseimbangan gender. Program itu juga tidak terpaku pada karya "yang itu-itu saja" di dunia musik klasik, tapi ada kesegaran dalam konten program. Targetnya adalah untuk mendapatkan separuh-separuh jumlah lelaki dan perempuan hanya meleset sedikit menjadi 34 lelaki dan 26 perempuan. Untuk itulah, G20 Orchestra 2022 ini membuka audisi terbuka bagi musisi Indonesia sebagai bentuk transparansi dan misi untuk dapat menemukan talenta-talenta muda di seluruh pelosok Indonesia, serta memberikan kesempatan terbuka dan sama kepada semua talenta terbaik Indonesia. Hasilnya sangat membanggakan, bahkan sangat sulit untuk hanya memilih sebagian dikarenakan kemampuan musik mereka yang luar biasa. Musisi Indonesia di G20 Orchestra kebanyakan tidak dikenal dalam "lingkaran musik klasik" dan bergabung dengan orkes-orkes di Jakarta. Apa karena mereka tinggal di luar kota? Apa karena mereka tidak memiliki koneksi yang cukup? Bahkan dari Amerika kita mendapatkan pemain viola Toby Winarto, yang berdarah 100 persen Indonesia tapi memang lahir dan berkewarganegaraan AS dan berkarir cukup cemerlang, yakni baru saja diterima di New World Symphony. Kita tidak akan tahu tentang Toby kalau tidak ada G20 Orchestra ini. Bukannya membanggakan diri, tapi saya ingat ketika saya kembali ke Indonesia pada tahun 2000 di mana saat itu belum ada kompetisi piano apalagi instrumen lainnya. Bagaimana seorang pianis bisa berkarir tanpa pembuktian dari kemenangan satu atau beberapa kompetisi? Adalah Pia Alisjahbana pendiri Femina Group yang meminta saya saat berkunjung ke Indonesia atas undangan Presiden Gus Dur tahun 2000 untuk membuat kompetisi piano bertaraf internasional sehingga lahirlah Cipta Award yang hanya bertahan dua kali penyelenggaraan. Pada tahun 2008 Pia Alisjahbana dan Dedi Panigoro dari Medco membangkitkannya kembali dan memberi nama baru yaitu Ananda Sukarlan Award ASA. Setelah itu di tahun 2011 sebuah institusi di Surabaya, Amadeus Performing Arts, pimpinan Patrisna Widuri mengirim proposal untuk mendirikan Kompetisi Vokal Klasik "Tembang Puitik Ananda Sukarlan" TPAS yang saya terima dengan tangan terbuka. Para pemenang Semua solois G20 dari Indonesia terdiri dari pemenang kompetisi piano ASA Calvin Abdiel Tambunan dan TPAS dua soprano Mariska Setiawan & Pepita Salim, tenor Nick Lukas dan bariton Kadek Ari Ananda. Sejak 2020, ASA maupun TPAS yang mampu menghasilkan musikus klasik andal dari Indonesia telah diambilalih Kemendikbudristek di bawah Menteri Nadiem Makarim. Hal itu dilakukan demi memetakan bakat-bakat musik klasik di Indonesia sebagai aset budaya dan dibudidayakan di acara-acara seperti G20 ini. Saya selalu bertanya-tanya, dengan penduduk 250 juta lebih, kenapa Indonesia tidak bisa mendapatkan 70-an musisi berkualitas prima untuk membuat orkestra kelas dunia? Sekarang, kita tahu mengapa dan bagaimana mengatasinya. Sekarang, ini hanya masalah teknis, dan G20 Orchestra telah mulai memecahkan masalah tersebut dan mengeksekusinya. Dengan G20 Orchestra, Indonesia telah membuka babak baru. Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi para menteri kebudayaan G20, ada 40-an pemusik muda dunia berkumpul dan bergabung bersama 30 musikus Indonesia. Mereka akan bermusik bersama, saling mendalami budaya negara lain dari sejak sarapan sampai makan malam, bahkan mungkin mengobrol sampai malam. Mereka saling tukar pikiran tentang masa depan musik, mulai dari masalah ketenagakerjaan di dunia musik, komunikasi dan relevansi musik dengan penonton dan masyarakat luas hingga isu keberagaman dan inklusi. Semuanya merupakan isu lintas generasi, lintas pandangan politik, latar belakang budaya, gender, ras dan bangsa. Mereka yang dari Eropa, tempat lahirnya musik klasik dan kuat memegang tradisi berbaur dengan mereka dari Asia dan Afrika yang sama sekali tidak terikat tradisi musik klasik sehingga lebih bebas berinovasi. Semua itu demi masa depan kita bersama. Semoga dengan mengenal budaya lain secara lebih dalam, para musikus makin menguatkan identitas masing-masing sebagai seniman berintegritas dan berkualitas, terutama untuk musikus Indonesia demi menyalakan sinar musik klasik Indonesia ke hadapan dunia. Semoga inisiasi G20 orchestra dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini bisa menjadi sebuah awal dari G20 Orchestra lainnya di tahun - tahun berikutnya di masa presidensi negara lainnya. Berikut musikus instrumen gesek Indonesia yang terpilih untuk G20 Orchestra Biola pembagian biola 1 dan 2 akan ditentukan lebih lanjut Glen Afif Ramadan - Amadea Nathania Pranoto Arum Kusuma Dewi - Ni Made Adinda Laksmi Danaswari Christopher Robin Tania - Taradita Kalyana Yasmin Helmi Hardico Herlambang - Michelle Putri Hamijoyo Lydia Evania Lukito - Aurell Marcella Felicia Nathanael Hertanto - Yuli Reza Nurdian - Aghisna Indah Mawarni Ibnu Aji Wasesa - Risang Augus Rahmanto Andreas - Rebecca Cadangan Biola akan menggantikan jika kandidat berhalangan, berdasarkan urutan Julian Arya Krismandanu Saynediva Al Fatah Putra Philbert Neals Mario Lasar Biola Tiffany Limantoro Hieronymus - Bayu Caritas Bimo Lambang Dwityo Putro - Sendi Orysal Cadangan Viola Gabriel Waskitha Kurniawan Stefani Leoni Cello Dubertho Christnoval Ngongady - Febie Devina Vincent Limantoro - Jonathan William Gian Nugra Adanta - Raden Dwityatama Darmasakti Cadangan cello William Hendricko Adinata Abraham Raditya Nafisah Aini Kontrabas Arya Adithya Rai Ikhwan Musikus muda Veeshan Nathaniel Tandino 10 tahun Cherlyne Florencia 15 tahun Ursulla Puruhita Shimamurti 16 tahun. Ant/OL-12 Band Maliq & D’Essentials terpilih menjadi musisi perdana yang mengisi serial "Orkes". "Orkes" merupakan gagasan Vision+ untuk melestarikan karya-karya musisi anak bangsa agar kelak anak cucu bisa menikmatinya. Dengan memperhatikan kualitas audio dan visual, Vision+ menggandeng Dolby sehingga kualitas bioskop akan bisa dinikmati melalui layar gadget. "Ini sangat luar biasa jika Maliq tampil yang pertama," ujar aktor Lukman Sardi yang dilibatkan dalam pemilihan Maliq & D'Essentials, saat perilisan serial orisinal Vision+ ā€œOrkes Semestaā€ di The Lounge XXI Plaza Senayan, Jakarta, Kamis 19/5. ā€œOrkes Semestaā€ menjadi serial pertama dengan durasi 90 menit dan mulai tayang sejak 22 Mei 2022. Bulan rilisnya serial ini bertepatan dengan anniversary Maliq & D’Essentials ke-20 pada 15 Mei 2022. Tidak sekadar menampilkan semacam konser digital, serial tersebut juga menampilkan kolaborasi menarik dengan beberapa musisi Indonesia, seperti Iwa K, King Nassar, Hondo, Lyodra, David Bayu, Ayu Gurnitha, dan Muhammad Hanafi Lubis. Mungkin tidak banyak yang tahu bagaimana Maliq berkembang. "Kami akan banyak dengar cerita Maliq yang enggak banyak didengar di luar. Itu bisa jadi arsip yang bagus dan akan bisa terus ada, bahkan bisa melebar, worldwide,ā€ kata Lukman lagi. Meski hanya dari layar handphone, pengalaman menonton konser Maliq & D’Essentials akan terasa seperti menonton secara langsung. Ini karena teknologi canggih yang menggabungkan rentang dinamis tinggi HDR dengan warna yang hidup, kontras yang lebih tajam, dan kaya akan detail. Vokalis Maliq & D’Essentials, Angga, senang dengan adanya pengarsipan yang peduli pada musisi Indonesia. ā€œIni pertama kali bagi Maliq untuk mendokumentasikan perjalanan Maliq secara proper,ā€ kata dia. Selama ini, publik belum tahu lebih dalam bagaimana Maliq & D’Essentials menaruh rasa dan energi mereka ketika membuat lagu atau berada di atas panggung. Kisah bagaimana mereka melalui petualangan panjang dari kota ke kota juga akan diceritakan lengkap. Setiap personel punya cerita dan harapan masing-masing. "Ada hal-hal yang lebih mendalam, lebih terikat satu sama lain. Kita ingin dikenal lebih dekat lagi,ā€ ujar personel perempuan Maliq & D’Essentials satu-satunya yang juga vokalis, Indah. Musisi menjalani syuting? Mungkin ada kesulitan, Indah menyebut, namun tim yang ada bersama mereka sangat memudahkan dan menyenangkan. Dari kreasi hingga inspirasi, semuanya bisa keluar dengan mengalir. Personel lain, yakni Lale, Ilman, Jawa, dan Widi yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan bagaimana pemilihan baju menjadi titik fokus Maliq & D’Essentials. Di serial tersebut, wardrobe dan koreografi adalah yang paling menonjol. Tidak hanya untuk serial, ketika mereka manggung pun, baju adalah hal yang kerap sulit mereka diskusikan. ā€œIlman pertama masuk Maliq itu, kami mikir, Ini anak pakai baju apa yang cocok sama gayanya,'" ujar Angga menimpali. Ilman pertama masuk Maliq itu, kami mikir, Ini anak pakai baju apa yang cocok sama gayanya. Ide Vision+ ini disebut sebagai arsip modern para musisi. Serial ini menjadi hal baru dalam dunia platform streaming. Pengalaman sinematik dalam sebuah panggung konser akan terlihat berbeda di mata penontonnya. Dolby Atmos yang dibuat untuk bioskop, memiliki audio yang impersif. Hal tersebut memungkinkan pembuat konten untuk menempatkan setiap suara persis di tempat mana saja yang mereka inginkan, sehingga membuat audio yang dihasilkan makin realistis. Arsip modern ini merupakan salah satu inovasi terbesar. Dengan konsep bertema surealis seputar angkasa dan orbit, dipadukan dengan dialog akrab yang mencatat manifestasi Maliq & D'Essentials dalam karier dan identitas mereka. "Ini bukan hanya terobosan dalam bidang konten, tetapi juga terobosan teknologi,ā€ ujar Managing Director Vision+, Clarissa Tanoesoedibjo. Konser digital serial pertama ini menampilkan lintas genre yang tidak biasa, seperti salah satunya genre dangdut. Maliq & D’Essentials akan berduet dengan King Nassar, membawakan dua lagu, yakni ā€œDrama Romantikaā€ dan ā€œSetapak Sriwedariā€. Mereka tampak kompak karena sebelumnya pernah satu kali bertemu dalam satu panggung. ā€œBeberapa bulan sebelumnya sebelum syuting sudah pernah manggung di tahun baru, jadi dapet chemistry-nya,ā€ kata Angga. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi musisi lain yang hadir dalam ā€œOrkesā€. Rhoma Irama. Ā©2020 - Rhoma Irama adalah salah satu musisi besar tanah air. Rhoma dikenal dengan karya-karyanya yang begitu akrab di telinga masyarakat. Rhoma bahkan dijuluki dengan sebutan 'Raja Dangdut'. Rhoma Irama dikenal lewat lirik lagunya yang sarat dengan nilai dakwah. Dia merintis karier bermusiknya bersama grup Soneta. Karier Rhoma Iramadi dunia musik dangdut tak bisa dilepaskan dari grup-grup orkes melayu yang eksis pada zamannya. Rhoma pun mengungkap sejumlah nama orkes melayu yang menjadi idolanya. Berikut ulasannya seperti dilansir channel youtube VIDEO dari 6 halaman Grup Orkes Melayu Sejak Rhoma Kecil Ahmad Dhani berkesempatan berbincang dengan Rhoma Irama. Hal itu dilakukan di sela persiapan jelang penampilan kolaborasi keduanya. Rhoma pun menyebut sejumlah grup orkes melayu yang sering didengarnya saat kecil.. "Waktu pertama kali rekaman itu dulu jenisnya namanya orkes melayu. Dulu yang terkenal waktu Bang Haji masih SMA orkes melayu yang terkenal siapa? tanya Ahmad Dhani kepada Rhoma Irama. "Sebelum ada orkes melayu Candraleka, dulu ada namanya orkes melayu Siguntang, orkes melayu Sinar Medan. Siguntang dan OM Sinar Medan itu waktu saya kecil itu. Saya masih anak-anak lah masih kecil,"kata Rhoma Irama. Ā©2020 VIDEO LEGEND 3 dari 6 halaman Chandralela Hingga Chandraleka Saat Rhoma Irama mulai beranjak dewasa, dia banyak mengenal grup orkes melayu lainnya seperti Chandralela hingga . "Setelah saya katakanlah saya besar ada Chandralela, Chandraleka, Mashabi," kata Rhoma. Ā©2020 VIDEO LEGEND 4 dari 6 halaman Melahirkan Berbagai Karya Bersama Elvy, Soneta Grup bisa membuat tiga album yaitu Soneta Volume 1 - Begadang 1973, Soneta Volume 2 - Penasaran 1974, dan Soneta Volume 3 - Rupiah 1975. Pada album ke empat Soneta Grup sudah tidak lagi bersama Elvy. Mereka berkolaborasi dengan Rita Sugiarto dan akhirnya bisa membuat tujuh album bersamanya yaitu Volume 4 - Darah Muda’ 1975, Soneta Volume 7 - Santai’ 1977, dan Soneta Volume 9 - Begadang 2’ 1978. Formasi Soneta Grup juga mengalami bongkar pasang personel. Pada tahun 1976 Shahab, Herman, dan Kadir keluar dari Soneta Grup dengan dugaan bahwa Rhoma pada saat itu telah tegas untuk menjauhi miras, obat-obatan terlarang, dan seks bebas. Shahab, Herman, dan Kadir pun juga sudah tidak ikut dalam pembuatan album Soneta 'Volume 7 - Santai’ karena posisi mereka sudah digantikan oleh Pongky dan Chovif. Kehadiran personel baru tersebut juga membuat nuansa album volume 7 menjadi lebih gahar dengan nuansa rock. Ingin mencoba formula baru, Rhoma mengajak penyanyi India yang benama Nandani untuk membuat album Soneta Volume 11 - Indonesia’ 1980. Soneta Grup pun kembali berkolaborasi dengan Elvy untuk membantu Rhoma bernyanyi di beberapa lagu di album Soneta Volume 12 - Renungan Dalam Nada’ 1981. Demi berkarya di jalannya sendiri secara independen dan tidak mengingkan ada pihak lain campur tangah dengan karyanya, Rhoma dan Soneta Grup membuat label rekaman yang diberi nama Soneta Records pada 1984 dan album perdana yang dihasilkan adalah Soneta Volume 13 - Emansipasi Wanita’ 1984. Karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan oleh Rhoma secara pribadi, maka Rhoma memutuskan untuk rehat sejenak di dunia hiburan. Apa lagi pada saat itu Rhoma sering menerima ancaman oleh pemerintah Orde Baru karena lagu-lagunya dinilai mengkritisi pemerintah di masa itu. Setelah enam tahun rehat, akhirnya Rhoma dan Soneta Grupnya merilis dua album yang hampir bersamaan yaitu Soneta Volume 14 - Judi' dan Soneta Volume 15 - Gali Lobang Tutup Lobang’ pada tahun 1989. Akhirnya pada tahun 1994 Rhoma dan Soneta Grup merilis album terakhirnya yang berjudul Soneta Volume 16 - Bujangan’ . Ā©2020 VIDEO LEGEND 5 dari 6 halaman Ajakan Tur dengan Rolling Stones Cerita ini dibagikan oleh Rhoma pada tayangan Tonight Show yang diunggah di kanal resmi youtube Tonight Show Official. Rhoma bercerita bahwa ajakan ini terjadi pada awal tahun 80an atau di saat nama Rhoma Irama bersama Soneta Groupnya berkibar tinggi di dunia musik Tanah Air. Seorang manajer dari grup band rock paling terkenal di dunia Rolling Stones datang menemui Rhoma. Apa lagi pada saat itu cukup banyak yang menggempur nama dangdut dengan stigma buruk dari penggemar musik-musik tersebut bermaksud mengajak Rhoma dan Soneta Group untuk ikut Rolling Stones dalam turnya yang bertajuk 'Giant Road Tur'. Sang manajer Rolling Stones datang kepada Rhoma dengan membawa proposal tur tersebut. "Pernah manajernya datang ke rumah saya, dia bawa satu proposal dia bilang "kita mau mengadakan Giant Road Tur Soneta bersama Rolling Stones. Antara tahun 82 atau 83," jelas Rhoma. Namun, setelah melalui proses proposal yang cukup memakan waktu pada akhirnya tur tersebut tidak terlaksana. Dikarenakan proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh pemerintah ke pemerintah, tidak ada pihak independen yang bisa memproses proposal tersebut. Apa lagi pada saat itu Rhoma sedang sering menerima ancaman oleh pemerintah Orde Baru karena lagu-lagunya dinilai mengkritisi pemerintah di masa itu. "Diproseslah proposal itu. Akhirnya harus 'G to G' Goverment to Goverment. Saat itu saya lagi 'dilockdown'. Akhirnya tidak terjadi, batal," tuturnya. Ā©2020 VIDEO LEGEND 6 dari 6 halaman Raih Berbagai Penghargaan Bisa dibilang selain menjadi arus utama musik dangdut Indonesia, Rhoma dan Soneta Grup adalah grup musik di genre apapun yang paling produktif di saat itu. Usaha Rhoma dan Soneta Grup juga dibayar lunas dengan diberikannya penghargaan Golden Record sebanyak 11 kali kepada Rhoma dan Soneta Grup. Bahkan untuk lintas disiplin ilmu, Rhoma dan Soneta Grup pernah menjadi objek untuk diteliti oleh salah satu doktor sosiologi yang berasal dari Universital di Ohio, Amerika Serikat. Rhoma sendiri juga berhasil menyelesaikan pendidikan musiknya dan mendapatkan gelar profesor musik dari American University of Hawaii pada tahun 2005. Ā©2020 VIDEO LEGEND [end] Yang terhormat Bapak/Ibu kaskuser Dan hadirin sekalian yang kami muliakan! Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pada hari ini kita semua masih diberi kesempatan untuk dapat ngaskus Ane akan membahas orkes dangdut TOP Jawa Timur. Mari kita ke TeKaPe • Palapa Sidoarjo, 1998QuoteQuoteBuat para pecinta dangdut koplo rasanya kurang afdol kalau ngomongin koplo tidak ngomongin om palapa. ini di sebabkan oleh karena om palapa adalah salah satu orkes yang mengawali tren dangdut koplo seperti yang ada sekarang. ini menurut saya lho ya....... banyak sekali "alumni" om palapa yang sekarang sukses di belantika musik dangdut koplo indonesia, rena fernanda adalah salah satu alumni om palapa yang sukses dan menjadi favorit saya hingga sekarang. dan dari kalangan musisi banyak sekali alumni om palapa yang mungkin paling mudah di kenali adalah sodiq yangsekarang terkenal di om monata. tetapi entah karena apa sekarang nama om palapa seperti lenyap dan hilang entah kemana, walaupun ada om new palapa menurut saya masih belum bisa menyamai prestasi "seniornya" dulu. semoga om palapa bisa kembali menghibur kita para menikmat dangdut koplo dan melahirkan para artis koplo yang bagus layaknya nena fernanda. • New Pallapa Sidoarjo, 2004QuoteQuoteTak dapat dipungkiri bahwa orkes New Pallapa merupakan bagian sejarah dari perkembangan dangdut koplo di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Orkes ini merupakan "pecahan" dari Palapa yang memisahkan diri pada tahun 2004 karena adanya konflik internal didalamnya. Orkes New Pallapa sampai sekarang semakin eksis dibelantika musik dangdut nasional bahkan pernah manggung di luar negeri seperti Taiwan. Orkes yang digawangi oleh Cak Slemet kendang ini memang patut diperhitungkan karena selain orkes yang telah lama eksis juga karena banyak bintang dangdut yang berhasil diorbitkan oleh orkes ini. • Sera Jombang, 2003QuoteQuoteSERA, adalah akronim Orkes Melayu ini didirikan di sekitaran Jombang pada tahun 2003. Namanya terdiri dari gabungan 2 kata lo, SElera RA kyat, unik menurutku. Pada awal berdirinya , SERA di pimpin sama seseorang yang bernama Moch. Sholeh Abah Sholeh. Hmm, akronimnya ternyata ga sesuai sama terget, yang tadinya untuk masyarakat kelas bawah, sekarang malah disukai semua kalangan. Dan itu semua berawal dari ketidak sengajaan Jadi, dulu pas show pertamanya, 20 September 2003. Eeeh gaa sengaja dokumentasi pribadi SERA kesebar , ga cuma di sekitaran Jawa Timur loh, tapi sampe go internasional liwat CD bajakan. Nah, mulai dari situlah SERA mulai dikenal. Yang tadinya cuma dikenal disekitar Jawa Timur, perlahan namun pasti, mulai merambah sekitaran Jawa Tengah. Waktu itu, SERA satu-satunya orkes melayu O. M. yang berhasil menguasai pentas dangdut di sekitaran Jawa Tengah yang mengilhami lahirnya dangdut pantura Apalagi di sekitar pantura banyak dijumpai tradisi sedekah laut. Makiin sering tampil makin terkenallah mereka. • Monata Surabaya, 1990anQuoteQuoteMonata adalah orkes dangdut yang saat ini menempati posisi tertinggi di belantika dangdut koplo jatim bahkan indonesia, ini terlihat dari beberapa kali om monata tampil di televisi nasional, bahkan beberapa artis dan personil om monata sering terlihat tampil di panggung dangdut tv nasional. Kepopuleran om monata bahkan sudah sampai ke hongkong, negeri yang menjadi salah satu tujuan TKI, Om monata sempat beberapa kali tampil di sana atas undangan para pekerja migran itu. saat ini bahkan om monata makin populer setelah sempat di bahas eksklusif di tvone dan shodiq personil dan icon monata juga sering muncul di infotainment. Orkes dangdut yang di ketuai oleh bpk gatot atau terkenal dengan nama cak gatot ini saat ini menjadi orkes dangdut yang menjadi ā€œtujuanā€ para artis dangdut jawa timur, ini karena memang banyak artis ibu kota banyak lahir dari om monata , inul daratista dan duo virgin adalah beberapa contohnya. Sebagai pecinta dangdut koplo rasanya om monata adalah salah satu orkes dangdut yang harus di dengarkan. • Sagita Nganjuk, 2009QuoteQuotePada awal terbentuknya Sagita pada 16 Oktober 2009 itu tidak jauh beda dengan orkes melayu OM/kelompok dangdut pada umumnya. Bahkan, awalnya kelompok musik Sagita belum dikatakan sebagai kelompok musik sebuah orkes melayu karena masih berkelas sebagai orkes elektone. Mereka selalu tampil dalam sebuah acara resepsi pernikahan, arena rapat, hari ulang tahun sebuah instansi, dan sebagainya. Namun, rupanya seiring dengan berjalannya waktu, kelompok Sagita tidak puas dengan kondisi yang itu itu saja. Mereka pun mencoba meningkatkan kelas popularitasnya. Dari hasil berbagai eksperimen, akhirnya diambil sebuah terobosan kreatif, yaitu mengolaborasikan musik dangdut dengan kesenian tradisional kuda lumping jaranan asli Nganjuk. Karena itu, sekarang musik racikan Sagita sangat kental dengan terompet tradisional dan pukulan kendang • Sonata Jombang, 1993QuoteQuoteSonata adalah orkes dangdut koplo yang berasal dari jombang jawa timur. Orkes yang di ketuai oleh bapak Drs edy sugioto atau terkenal dengan edi sonata ini memiliki slogan atau tagline young generation yang bertujuan untuk mempopulerkan dangdut khususnya koplo pada anak muda. Jika pada om monata ada mc bram sakti yang sangat populer, pada om sonata ini juga terdapat mc yang sangat unik dan identik dengan om sonata dia adalah si rambut jagung saya blm tau nama aslinya. Dengan rambut pirangnya kayak rambut jagung dan selalu menggunakan bahasa inggris yang aneh si rambut pirang ini selalu mengawal om sonata dimanapun mereka manggung. Keberadaan om sonata saat ini bisa dibilang sudah ssejajar dengan orkes-orkes dangdut lain yang ada di jawa timur, jadwal show mereka juga terbilang sudah sangat padat. Selain itu kita juga sudah akan dengan mudah vidio- vidio rekaman mereka yang di jual bebas di agan² ada yang mau ngoreksi, atau menambah daftar orkes, Monggo ane persilahkanQuoteAne ngarep jangan bagi belom ISO mari 02-07-2013 1939

nama orkes yang bagus